Beranda | Artikel
Orang-Orang Yang Diperbolehkan Untuk Dikritik
Kamis, 3 Februari 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim

Orang-Orang Yang Diperbolehkan Untuk Dikritik merupakan kajian Islam ilmiah oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. dalam pembahasan kitab Kun Salafiyyan ‘alal Jaddah. Kajian ini disampaikan pada Sabtu, 26 Jumadil Akhir 1443 H / 29 Januari 2022 M.

Kajian Islam Tentang Orang-Orang Yang Diperbolehkan Untuk Dikritik

Kita membahas tentang orang-orang yang diperbolehkan untuk kita kritik dan kita peringatkan manusia untuk menjauhi mereka karena bahayanya pemahaman mereka. Mungkin kadang kita tidak perlu sebutkan nama, tapi yang jelas kesalahan ini perlu diperingatkan agar umat menjauhinya. Kemarin kita sudah sebutkan yang pertama yaitu tentang Ahlul bid’ah.

2. Rawi-rawi hadits dan orang-orang yang dijadikan sebagai saksi

Rawi-rawi hadits dan para saksi ini jika mereka adalah orang-orang yang memang tidak bisa diterima persaksiannya (ada kelemahan), entah mereka dikenal pernah berdusta atau rawi hadits yang sering lalai/lupa dengan riwayatnya, tentu ini dibuktikan oleh para ulama ahli hadits, maka boleh untuk kita mengkritik mereka dan ini berdasarkan kesepakatan kaum muslimin.

Ini termasuk yang dikecualikan dari ghibah karena kemaslahatannya sangat besar. Yaitu penjagaan terhadap agama, penjagaan terhadap hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kalau seandainya tidak ada ulama yang menyebutkan kritikan terhadap rawi-rawi tersebut akhirnya akan tercampur riwayat-riwayat yang Shahih dan riwayat-riwayat yang lemah, orang tidak akan bisa membedakannya. Dan dengan sebab ini kemurniaan Islam tidak akan terjaga lagi.

Dengan adanya para ulama yang senantiasa mengkritik/meluruskan kesalahan para rawi hadits, dari sinilah kita dapatkan Islam yang murni, Islam yang hanya bersumber dari perkataan atau riwayat yang Shahih dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka untuk kemaslahatan besar seperti ini, ini termasuk perkara yang diperbolehkan di dalam Islam, bahkan wajib. Kesepakatan bolehnya hal ini disebutkan oleh Imam An-Nawawi juga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahumullahu Ta’ala.

Sudah kita ketahui bahwa Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullahu Ta’ala ketika ditanya tentang masalah mengkritik rawi-rawi hadits atau saksi-saksi yang bermasalah, maka beliau mengatakan:

إذا سكتَّ أنتَ، وسكتُّ أنا، فمتى يعرف الجاهلُ الصّحيحَ من السقيم

“Kalau kamu diam (tidak mengkritik rawi), saya juga diam, maka bagaimana orang yang jahil mengetahui mana hadits yang shahih mana hadits yang lemah?”

Kalau para ulama tidak membicarakan masalah ini maka akan tercampur riwayat dan banyak hal-hal yang menjadi sebab tidak lagi kaum muslimin mengenal Islam yang murni sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan kepada RasulNya yang mulia Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Sesungguhnya orang yang memperhatikan perbuatan para Imam Ahlus Sunnah ketika membela agama ini yang di antaranya adalah ketika mereka membantah penyimpangan Ahlul Bid’ah, maka akan didapati para Imam Ahlus Sunnah sama sekali tidak mengisyaratkan kepada apa yang disebut dengan muwazanah (harus menimbang antara kebaikan dan keburukan). Hal ini karena tujuannya memperingatkan untuk menjauhi, bukan mempromosikan.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 kajian Tentang Orang-Orang Yang Diperbolehkan Untuk Dikritik


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51354-orang-orang-yang-diperbolehkan-untuk-dikritik/